DAUD GUNAWAN,S.E
KEPALA SEKOLAH
GURU PENGGERAK ANGKATAN 9
KABUPATEN KARIMUN KEPULAUAN RIAU
Dalam merancang program yang berpihak pada murid, pemimpin pembelajaran harus memiliki pola asset based thingking (berpikir berdasarkan aset). Dalam berpikir berbasis aset, terlebih dahulu perlu dilakukan pemetaan terhadap aset yang ada di sekolah. Berdasarkan hasil pemetaan aset tersebut, maka akan tergambar program apa yang bisa dirancang dalam memaksimalkan pemanfaatan aset yang ada. Dengan demikian jelaslah bahwa pemetaan aset dan sumber daya alam akan berpengaruh terhadap rancangan program pemimpin yang berpikir berbasis aset. Sebaliknya, aset yang ada, merupakan kekuatan dalam penyusunan program sekolah
Proses membuat sebuah program, akan lebih maksimal jika menngunakan tahapan 5 D (BAGJA) serta melakukan pendekatan IA (inquiri apresiatif). BAGJA merupakan singkatan dari :
B = Buat pertanyaan
A = ambil Pelajaran
G = Gali Mimpi
J = Jabarkan Rencana
A= Atur Eksekusi
Sangat relevan dengan tugas saya sebagai seorang guru. Modul yang diawali dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara, menjadikan saya tahu hakekat guru sebagai pemimpin pembelajaran. Pemimpin pembelajaran yang baik, senantiasa harus berpihak kepada murid. Materi dalam pendidikan guru penggerak juga mengembangkan kemampuan berkolaborasi bersama guru lain dengan membentuk komunitas praktisi. Melalui kegiatan coaching berdasarkan model TIRTA, guru penggerak juga dibekali dengan keterampilan melakukan komunikasi yang memberdayakan, menjadi pendengar aktif serta menggali potensi murid dengan pertanyaan pertanyaan reflektif . Setelah menggali potensi murid serta melakukan pemetaan seluruh aset sekolah, maka akan terlahirlah sebuah program pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Selain berkolaborasi dengan teman sejawat, membangun komunikasi yang baik bersama seluruh pemangku kepentingan, guru penggerak harus sanggup mengambil keputusan yang bisa mewakili semua pemangku kepentingan yang ada di sekolah. Namun pemimpin harus bisa membedakan keputusan yang diambil tersebut merupakan situasi dilemma etika atau bujukan moral.
Dalam menjalankan program yang berpihak pada murid, guru penggerak harus bisa melakukan managemen risiko dan menggunakan strategi Monitoring, Evaluasi, Learning and Reporting (MELR).
Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik.Guru penggerak juga harus aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya. Demi tercapainya visi dan misi guru penggerak, implementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid harus terlihat nyata sehingga bisa menjadi teladan dan agen transformasi perubahan pada ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Salam buat kita semua penggerak di seluruh Indonesia.
Tetaplah bergerak sambil menabur kebaikan, karena disetiap kebaikan yang ditaburkan akan menuai ribuan kebaikan buat diri sendiri.
Dibaca 1303x
Comments