smks vidya sasana, 13/09/2024 Hari ini sekolah mengadakan Workshop dalam Rangka Menigkatkan Kompetensi setiap Guru dengan memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknology.
Guru mempunyai tugas mulia yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran secara sistematis, terstruktur, dan terkendali melalui pembuatan, penyusunan, dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi. bahwa sebagian besar guru belum mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan sarana media aplikasi secara efektif, kreatif dan inovatif berbasis Teknologi. Pelaksanaan workshop bertujuan untuk.
1) meningkatkan kompetensi guru dalam membuat, menyusun dan memanfaatkan media pembelajaran kreatif berbasis Teknologi yang menggunakan Aplikasi Canva dan Media Digital Lainnya,
2) meningkatkan kompetensi guru dalam membuat presentasi yang menarik sehingga motivasi siswa dalam belajar akan semakin meningkat.
Dengan Kesempatan Kegiatan Workshop kali ini yang diikuti oleh semua Guru dan Tenaga Kependidikan termasuk Kepala Sekolah SMKS Vidya Sasana Bpk, Daud Gunawan, S.E ” Dalam Kata Sambutannya ” Perlu adanya sekolah menerapkan Media Pembelajaran Berbasis Digital Sehingga bisa menarik Minat para Pelajar khususnya di lingkungan sekolah SMKS Vidya Sasana,”
Bpk.Narno,S.Kom selaku pemateri di dalam workshop ini hari Pertama Jumat, 13 September 2024 Memaparkan Materi Mengenai Penggunaan Aplikasi Canva :
1.Cara Membuat Presentasi sebagai media ajar
2. Cara membuat Vidio Pembelajaran
3. Cara Sharing File di Canva dengan Tautan Kalaborasi
4 dan penggunaan Fitur-Fitur lainnya di Aplikasi Canva
Perubahan dunia modern di era disrupsi telah berkembang dengan pesat sehingga memunculkan tantangan yang serius bagi dunia pendidikan dengan kehadiran Industry 4.0 dan Society 5.0. Era ini ditandai dengan sentralnya peran teknologi infomasi dan komunikasi dalam kehidupan manusia sebagai antisipasi dalam merespon terjadinya gejolak disrupsi akibat Industry 4.0 yang dapat menyebabkan ketidakpastian yang kompleks dan ambigu atau yang lebih dikenal dengan istilah VUCA (U.S. Army Heritage and Education Center, 2018), yaitu: Volatility (volatilitas), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), dan Ambiguity (ambiguitas) (Behrens TE, et. al, 2007). Era Industry 4.0 telah melahirkan pendidikan 4.0 dengan konsep dan persyaratan keterampilan yang harus dipenuhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) seperti dosen dan guru. Visi masa depan pendidikan diharapkan mampu merespon kebutuhan melalui inovasi yang bercirikan pada Student Centered Learning (SCL). Pendekatan ini tidak hanya dapat mengembangkan siswa yang berpengetahuan luas tetapi juga mampu membuat pola pikir baru sehingga dapat merespon tantangan kehidupan, meningkatkan kreativitas serta inovasi di berbagai aspek kehidupan masyarakat. (Tan et al., 2018, pp. 65–66).
Hadirnya kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 berupa konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memunculkan paradigma baru dalam dunia pendidikan termasuk pendidikan tinggi. Dasar pemikiran MBKM mengandung arti sebuah kemandirian dan kemerdekaan bagi lembaga pendidikan baik di perguruan tinggi negeri maupun di perguruan tinggi swasta. Menurut Nadiem Makarim (Mas Menteri), konsep dasar memilih merdeka belajar karena terinspirasi dari filsafat K. H. Dewantara (Menteri Pendidikan RI pertama) dengan penekanan pada kemerdekaan dan kemandiriannya. MBKM telah dianggap relevan, tepat, dan efektif untuk dilaksanakan di era demokrasi saat ini
Kata kunci: workshop; pembelajaran kreatif; Berbasis Teknologi
Penulis : Helyadi Beni Tandiono
SMK BISA SMK HEBAT
MENYALA VIDYA KU
Tinggalkan Komentar